Pengertian Elemen Sistem Informasi
Dewasa ini kemajuan teknologi berkembang sangat pesat,
hampir semua manusia menggunakan suatu sistem untuk mendapatkan informasi yang
dicari. Informasi yang kita cari seringkali sudah dapat dan tersedia dengan
mudahnya di zaman sekarang ini. Tapi sebelumnya yang akan saya bahas di sini
adalah sistemnya yaitu elemen-elemen sistem dan karakteristik sistem.
Menurut (Togar, 1994) Elemen sistem adalah bagian
terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Input – output adalah kerangka
yang bermanfaat untuk mengevaluasi operasi sistem (analisis proses) dan
menentukan alternatif – alternatif untuk peningkatan performansi sistem. Elemen
sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat didentifikasikan. Jika sebuah
sistem cukup besar yang terdiri dari subsistem-subsistem, maka elemen sistem
terdapat pada tingkatan yang paling rendah yang dapat dikategorikan sebagai
individu.
1. Elemen-elemen
sistem informasi
a. Tujuan, setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah
hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain
berbeda (Widiastuti, 2014)
b. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik, Mekanisme
pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan
balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan
untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur
agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
c. Input (Masukan), suatu sistem yang masuk dan
selanjutnya menjadi bahan yang di proses. Contoh masukan yang berwujud
adalah bahan mentah sedangkan yang tidak mentah seperti informasi.
d. Proses, merupakan bagian yang melakukan perubahan
atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih
bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal
yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik
kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa
aktivitas pembedahan pasien.
e. Output (Keluaran), keluaran sistem atau hasil dari
energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan,
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan (Hutahaean, 2014)
2. Karakteristik
sistem
Menurut Fatta (2007) untuk memahami atau mengembangkan
suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya.
Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat
membedakan suatu sistem dengan lainnya :
a. Memiliki komponen (component). Kegiatan atau proses
dalam suatu sistem yang mentransformasikan input
menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen bisa berupa subsistem dari
sebuah sistem.
b. Memiliki Batasan (boundary). Penggambaran dari suatu
elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar
sistem
c. Lingkungan (environment). Segala sesuatu diluar
sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu
sistem.
d. Penghubung (interface). Tempat di mana komponen atau
sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
e. Masukan (input). Sumber daya (data, bahan baku,
peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu
sistem.
f. Keluaran (outpu). Sumber daya atau produk (informasi,
laporan, dokumen, dan tampilan) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh
kegiatan dalam suatu sistem
g. Pengolahan sistem (process). Suatu sistem dapat
mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran
h. Sasaran atau tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh
sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
3. Model
sistem informasi psikologi
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi
yang bermanfaat bagi penggunanya. Ada juga yang menyebutkan sebuah sistem
terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Secara umum, bisa
disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang
digunakan untuk mendapatkan informasi – informasi yang berhubungan dengan
psikologis. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena
banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan
komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan
teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang
memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis
seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan beragam fobia. Contoh
nyatanya adalah banyaknya tes – tes psikologi yang dulu diberikan secara manual
sudah bisa dikomputerisasi seperti Papikostik, hal ini merupakan kerjasama
antar bidang ilmu computer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk
peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri.
Daftar Pustaka
Fatta, H. A (2007). Analisis dan
perancangan sistem informasi. Jakarta: Andi Offset
Hutahaean,
J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish
Widiastuti, R (2014). Komponen
elemen-elemen sistem. Halaman 1 :http://raniwidiastuti.blogspot.co.id/2014/11/komponen-elemen-elemen-sistem.html diakses
22 oktober 2016
Oktaviani,S.(2012).Sistem
informasi psikologi. https://sintawonnie.wordpress.com/2012/10/16/sistem-informasi-psikologi/
diakses 22 oktober 2016
http://uchinmosquito.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-sistem-dan-elemen-sistem.html
diakses 22 oktober 2016
0 komentar:
Posting Komentar