Dampak Positif dan Negatif Penggunaan
Internet
Sejak
pertamakali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi di
International Computer Communication Conference (ICCC) pada bulan oktober 1972,
internet telah mengalami banyk perkembangan. dari sebuah situs yang bernama
Internet World states, telah dietahui bahwa jjumlah pengguna intenet di dunia
hingga maret 2008 mencapai angka 1.407.724.920. hal ini mengindikasikan bahwa
kehadiran internet sebagai media informasi dan komunikasi semakin diterima dan
dibutuhkan oleh masyarakat dunia.
Tak terkecuali di Indonesia, pentingnya penggunaan intenet
pun semakin disadari oleh masyarakat dari berbagai kalangan. disamping itu
dapat dilihat juga fenomena makin meluasnya fasilitas-fasilitas yang
menyediakan akses internet dikota-kota besar di Indonsesia saat ini. tidak
dipungkiri, intenet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya.
berikut adalah dampak positif dari internet:
- internet memberikan berbagai macam sumber informasi sehingga memberikan kita wawasan dari berbagai hal.
- internet memudahkan kita memiliki relasi dari manapun dengan adanya program-program yang tersedia, misalnya jejaring sosial, sehingga kita dapat menjalin pertemanan dengan banyak orang tanpa dibatasi oleh geografis.
- internet memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah lama tidak bertemu, seperti saudara ataupun eman lama yang berbeda lokasi dengan kita.
- internet dapat dijadikan sebagai sarana hiburan, seperti game online untuk menghilangkan rasa jenuh setelah beraktifitas.
- internet menyediakan library online, sehingga dapat memudahkan kita mencari beraai macam buku dari dalam negeri maupun luar negeri dengan gratis maupun tidak.
- internet memberitahukan kita fenomena apa saja yang terjadi dalam negeri maupun luar negeri.
- internet dapat dijadikan sarana bisnis online, internet memeberikan banyak manfaat bagi pemasaran, seperti efisiensi biaya, dengan internet kita dapat memasarkan produk dengan luas dan waktu yang singkat tanpa dikenakan biaya.
Selain dampak
positif internetpun memiliki dampak negatif, berikut adalah dampak negatif dari internet :
- internet menyebabkan seseorang lupa waktu sehingga mengabaikan tugas-tugasnya seperti pekerjaan, tugas sekolah, maupun ibadahnnya.
- situs jejaring sosial dapat membuat penggunanya bertindak kriminal, seperti akibat penghinaan yang dilakukan seseorang di dunia maya.
- internet dapat memutuskan hubungan yang baik dengan seseorang dengan orang lain, karena seseorang dengan mudah mennggungkapkan kekesalannya dengan media-media yang telah disediakan oleh intenet, hal tersebut tentunya menjadi hal yang mudah memicu kemarahan orang lain.
- perjudian. dengaan adanya internet, pada penjudi tidak perlu pergi ktempat khusus perjudian untuk memenuhi keinginannya untuk berjudi.
- pornografi.pornografi adalah salah satu hal yang banyak diakses oleh remaja, dan terkadang tanpa diakses pun, iklan-iklan berbau pornografi dapat dengan mudah di temui dihalaman yang kita buka.
- penipuaan. penipuan adalah hal yang sering terjadi di internet, hal ini dikarenakan adanya kemudaha transaksi jual beli tanpa tatap muka, sehingga hal tersebut berujung pada mudahnya seeorang tertipu oleh orang lain.
- internet dapat membuat seseorang mengabaikain kehiduopan sosial disekelilingnya, seseorang akan mengihiraukan keadaan sosial disekelilingnya.
- cracking adalah sebuah usaha untuk memasuki jaringan secara ilegal dengan tujuan untuk mencuri, mengedit bahkan menghancurkan data-data yang tersimpan disuatu jaringan.
Sumber:
Buente , Wayne &
Alice Robbin. 2008. "Trends in internet information
behavior:2000-2004". journal of the american society for information
science, 45, 74-79.
Dermawan Arya hadi
& Putri Ekasari.2012. Dampak sosial-ekonomi masuknya pengaruh internet dam
kehidupan remaja di pedesaan. jurnal sosiologi pedesaan, 6, 12-14.
Putri Novita
ade.2013. subjective well being mahasiswa yang menggunakan internet secara
berlebihan. jurnal ilmiah mahasiswa universitas surabaya, 2,8-9.
#Pinternet-internet addiction fenomena dan jenisnya
Pengertian Internet Addiction
Internet addiction adalah pemakaian internet secara berlebihan
yang ditandai dengan gejala-gejala klinis kecanduan, seperti keasyikan dengan
objek candu, pemakaian yang lebih sering terhadap objek candu, tidak
memperdulikan dampak fisik maupun psikologis pemakaian dan sebagainya. Internet
Addiction sebagaimana kecanduan obat-obatan, alkohol dan judi akan
mengakibatkan kegagalan akademis, menurunkan kinerja, perselisihan dalam
perkawinan bahkan perceraian.
Internet
Addiction Disorder (IAD)
atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan
dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online,
game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang
tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang
biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk
kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat
secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Greenfield (dalam Young, 2007:3) menemukan bahwa
pecandu online merasakan rasa perpindahan ketika online dan tidak
mampu mengelola aspek-aspek utama dari kehidupan mereka karena mereka keasyikan
dengan online. Mereka mulai kehilangan tenggat waktu yang penting di
tempat kerja, menghabiskan lebih sedikit waktu dengan keluarga mereka, dan
perlahan-lahan menarik diri dari rutinitas normal mereka. Mereka mengabaikan
hubungan sosial dengan teman-teman mereka, rekan kerja, dan dengan komunitas
mereka, dan akhirnya, hidup mereka menjadi tidak terkendali karena internet.
Seperti kecanduan, mereka menjadi dikonsumsi dengan kegiatan internet mereka,
lebih memilih game online, chatting dengan teman online, atau
perjudian melalui internet, secara bertahap mengabaikan keluarga dan teman-teman
dalam pertukaran untuk waktu soliter di depan komputer.
Jenis-Jenis
Internet addiction
Menurut Kiberly
S. Young, et. Al. (2oo6) :
Cybersexual Addiction
Termasuk ke dalam cybersexual addiction
antara lain adalah individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website
khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang
tersaji secara eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi
gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa
Cyber-Relationship Addiction
Cyber- relationship addiction mengacu pada
individu yang senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut
menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi
terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam
perselingkuhan virtual.
Net Compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions
misalnya perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
Information Overload
Information overload mengacu pada web surfing
yang bersifat kompulsif.
Computer Addiction
Salah satu bentuk dari komputer addiction
adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.
Gejala-gejala Internet Addiction
Babington dkk. (2002) menggolongkan ciri-ciri
yang nampak pada orang yang kecanduan internet menjadi dua golongan, yaitu :
1) Gejala‐gejala fisik yang terdiri dari :
Berkurangnya
perhatian terhadap kebutuhan‐kebutuhan pribadi dan kesehatan
Masalah
pada neuromuscular akibat penggunaan komputer yang berlebihan
2) Gejala‐gejala psikologis dan social terdiri dari :
Mengalami euforia saat
sedang online
Ketidakmampuan
untuk mengontrol perilaku, seperti tidak dapat berhenti atau mematikan komputer
bila sudah online
Menarik
diri dari lingkungan sosial, dikarenakan merasa cemas dan depresi bila jauh
dari komputer dalam jangka waktu tertentu
Mendapat masalah dengan keluarga,
pekerjaan, dan teman‐teman
Fenomena Internet Addiction
Kecanduan
anak-anak pada game online sudah seperti kecanduan seseorang
kepada narkotik. Sebab, ketika ingin bermain dan tidak punya uang, anak akan
melakukan segala cara, termasuk berbuat kriminal. Dalam enam
bulan terakhir, di Surakarta ada tujuh anak yang melakukan pencurian demi bisa
bermain game online. Aktivitas di depan layar komputer untuk bermain game
onlinepunya dampak buruk untuk anak-anak. Antara lain, anak-anak jadi
terisolasi dari lingkungan dan pergaulan nyata karena terlalu asyik dengan
dunia maya yang sedang dihadapi. Bahkan mereka bisa terbawa untuk berperilaku agresif,
meniru apa yang dilihat di permainan, misalnya untuk permainan yang berkaitan
dengan peperangan. penggunaan Internet memang tidak sepenuhnya punya dampak
buruk. Itulah perlunya peran orang tua mengawasi kegiatan anak di depan komputer.
game online susdah menjadi pelarian bagi
anak-anak yang merasa tidak nyaman di rumah. Karena itu, anak-anak lantas memilih
bergabung dengan kelompoknya, seperti komunitas penggemar game online.
Tindakan kejahatan demi menyalurkan hobinya bermain game online tidak
terlepas dari pengaruh dalam komunitasnya tersebut. Solusi mengatasi kecanduan game online, disarankan orang tua agar memberikan
alternatif kegiatan. Anak usia 7-18 tahun semestinya bisa melakukan kegiatan
yang lebih bermanfaat daripada sekadar menghabiskan waktu bermain game online. Berarti sudah membuktikan bahwa, game online salah satu
fenomena Internet Addiction.
Sumber :
Widiana, H.S., Retnowati, S.,
Hidyat, R., Kontrol Diri dan Kecenderungan Kecanduan Internet. Indonesian
Psychologycal Journal Vol.1 No. 1. Hal 6-16
Soetjipto, H.P. Pengujian
Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet. Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada : Jurnal Psikologi Volume 32, No. 2, Hal
74-91
Yee, Nick. (2006).
Motivations for Play in Online Games. Journal
of cyberpsychology & behavior. Volume 9, Number 6, 2006, p: 12-34
Schlimme, Bargh, Katelyn
& McKenna. (2002). The internet and social life. Journal of Psychology. Annual review of
psychology, Vol. 55, p. 573 -590.
#Pinternet-Psikoterapi via internet
Psikoterapi via internet
Penggunaan
internet kali ini sudah sangat dikenal dikalangan masyarakat.Dalam bidang
pendidikan,penggunaan internet sangat berkaitan dengan kelancaran dan
perkembangan ilmu pengetahuan tertentu.Begitu pula dalam bidang psikologi. Memang
antara Psikologi dan Informasi Teknologi memiliki kajian objek teoritis dan
aspek yang berbeda mengenai hal apa yang menjadi objek ilmu mereka, namun dalam
beberapa hal keberadaan Teknologi Informasi bisa menjadi suatu ilmu yang
membantu dalam upaya pengembangan ilmu dan pemaksimalan dalam aplikasi ilmu
Psikologi. Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan
ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau
mental seseorang. Komputer sebagai media komunikasi,yaitu komunikasi antara
seseorang individu dan individu lain dilakukan melalui komputer. Teknologi
online juga membuat sangat sederhana untuk berpartisipasi dalam dukungan
komunitas dan kelompok. Walaupun internet dikembangkan pada tahun 1960
penelitian lain yang menunggunakan komputer untuk membiarkan individu
berkomunikasi atau berbicara untuk perangkat lunak dalam program.

Perangkat lunak ini
disebut ELIZA, adalah sebuah program perangkat lunak yang ditulis oleh Joseph
Weizenbaum di 1960 untk meniru komunikasi seorang terapis, ini adalah contoh
pertama dari komputer dimediasi interaksi menggunakan bentuk yang sangat
sederhana dari psikoterapi.
E-Terapi adalah sebuah modalitas
psikoterapi baru yang menyediakan klien cara mengakses seorang profesional
kesehatan mental secara online. E-terapi yang sering dilakukan melalui komunikasi
e-mail dengan terapis, hal ini juga dapat termasuk chat dan koferensi video,
meskipun ini jarang digunakan.
Kelebihan &
Kekurangan Psikoterapi Via Internet
Setiap hal memiliki 2 sisi, yaitu psitif dan negatif, tidak terkecuali pada
psikoterapi yang dilakukan secara online. Psikoterapi online memiliki kelebihan
dan kekurangan.
Kelebihannya:
Hemat dan lebih ekonomis, karena terapis dan klien tidak diharuskan untuk bertemu di satu tempat tertentu untuk melakukan terapi.
Hemat waktu, karena waktu terapinya fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja.
Hemat dan lebih ekonomis, karena terapis dan klien tidak diharuskan untuk bertemu di satu tempat tertentu untuk melakukan terapi.
Hemat waktu, karena waktu terapinya fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja.
Kekurangannya:
Terapis akan lebih sulit dalam mendiagnosa gangguan yang dialami oleh klien, karena tidak ada interaksi langsung atau bertemu langsung sehingga observasi terhadap kliennya kurang. Informasi yang didapat oleh terapis terbatas pada wawancara tidak langsung.
Terapis tidak bisa mengamati secara langsung kondisi klien, bahasa tubuh klien serta mimik muka klien ketika menceritakan masalahnya (kecuali jika melakukan videoconferencing).
Terapis akan lebih sulit dalam mendiagnosa gangguan yang dialami oleh klien, karena tidak ada interaksi langsung atau bertemu langsung sehingga observasi terhadap kliennya kurang. Informasi yang didapat oleh terapis terbatas pada wawancara tidak langsung.
Terapis tidak bisa mengamati secara langsung kondisi klien, bahasa tubuh klien serta mimik muka klien ketika menceritakan masalahnya (kecuali jika melakukan videoconferencing).
Ciri Psikoterapi:
Proses :
Interaksi pihak, formal, profesional, legal, etis
Tujuan :
Perubahan kondisi psikologis individu - pribadi yang positif atau optimal (afektif, kognitif,
perilaku atau kebiasaan)
Tindakan, berdasar : ilmu (teori-teori),
teknik, skill yang formal assessment (data yang diperoleh melalui proses
assessment wawancara, observasi, tes, dll)
Tujuan terapi (Korchin) :
memperkuat motivasi klien untuk
melakukan hal yang benar
mengurangi tekanan emosional
mengembangkan potensi klien
mengubah kebiasaan
memodifikasi struktur kognisi
memperoleh pengetahuan tentang diri
mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan
interpersonal
meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
mengubah kondisi fisik
mengubah kesadaran diri.
mengubah lingkungan social
Dasar
Psikoterapi:
Manusia pada dasarnya bisa dan mungkin untuk dipengaruhi atau diubah melalui intervensi psikologi yang direncanakan.
Manusia pada dasarnya bisa dan mungkin untuk dipengaruhi atau diubah melalui intervensi psikologi yang direncanakan.
Terapi akan efektif jika :
Adanya pemulihan dalam hubungan interpersonal
Adanya keterampilan coping yang lebih baik -
pertumbuhan personal
Sumber :
D.NG, Brian and Peter. Volume 8,
number 2, 2005. Addiction to the Internet and Online Gaming. CyberPsychology
& Behavior
Koenig HG,
Cohen HJ, Bazer DG, et al, (1992). Religious coping and depression in
elderly
hospitalized medically ill men, American Journal of Psychiatry, 149:
1693-1700
Ab Halim Tamuri dan Zarin Ismail, “Hubungan antara Pegangan Nilai Moral
dengan Media Massa: Tinjauan ke atas Remaja Melayu Luar Bandar,” Sari:
Jurnal Alam dan Tamadun Melayu
27 (2009), 199-222.
Ifdil, 2013. Konseling Online Sebagai Salah Satu Bentuk
Pelayanan E-Konseling. Volume 1, Nomor 1, 15-21. ISSN : 2337-6880.
0 komentar:
Posting Komentar