Pendahuluan
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat,
individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya
sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada
masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang
baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan
diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan
keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati
nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi
kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan
nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik,
manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa
lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus
berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial
menghambat.
Gambaran ahli psikologi
humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka
percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan,
dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran
Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara
sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi
maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta
mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
Kasus
Fiona adalah mahasiswi baru di sebuah Universitas. Dia
bertemu dengan teman-teman barunya. Fiona cenderung menghindari mereka karena
merasa takut dengan orang-orang baru. Temannya mencoba untuk mendekatinya
dengan meminta no.Hp, mengajak makan bersama di kantin tetapi Fiona selalu
menolaknya. Bahkan ketika Fiona bersama- teman baru, dan hendak pergi ke
toilet,salah satu temannya menawarkan diri untuk membawakan dan menjaga tasnya
namun tetap ia tolak.Semasa ospek, Fiona dikenal sebagai orang yang kaku dan
anti sosial.
Teori
Humanistik
adalah aliran dalam psikologi yang muncul sebagai reaksi terhadap behaviorisme
dan psikoanalisis. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan
menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan
hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut
Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang
paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi
(aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah kebutuhan
Fisiologis, kebutuhankeselamatan dan kebutuhan keamanan, kebutuhan memiliki
cinta, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri.
Teori kebutuhan menurut Maslow
Menurut maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau
hierarki, mulai dari yang rendah sampai yang paling tinggi. Maslow pun keluar
dengan teorinya yang terkenal, Hierarchy of need ( hirarki kebutuhan ).
A. Kebutuhan Fisiologis
Umumnya,
kebutuhan fisiologis bersifat homeostatik ( usaha untuk menjaga keseimbangan
unsur fisik ) seperti makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan
istirahat dan seks. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut
( kelaparan dan kehausan ) semua kebutuahn lain ditinggalkan dan semua orang
mencurahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan fisiologis.
B. Kebutuahan keamanan ( Safety )
Setelah kebutuhan fisologis terpuaskan,
maka seseorang menginginkan rasa aman dalam menjali hidup. Dalam
kehidupan sehari-hari, kebutuhan tersebut di manifestasikan dalam bentuk
keinginan untuk memiliki sebuah rumah dilingkungan aman, keamanan dilingkungan
kerja, rencana pensiun, asuransi, dan lain sebagainya.
C. Kebutuhan memiliki cinta ( Love )
Ketika
kebutuhan fisiologis dan kebutuhan keamanan sebagian besar sudah terpenuhi,
maka lapisan ketiga kebutuhan mulaai muncul.Anda mulai merasa perlu memiliki
teman, kekasih, anak-anak, hubungan kasih sayang secara mendalam dan ikatan
social.Anda mulai merasa rentan terhadap kesepian dan kegelisahan social. Dalam
kehiduan sehari-hari, kita menunjukan kebutuhan ini dalam bentuk keinginan
untuk menikah, memiliki keluarga, menjadi bagian dari sebuah komunitas, bagian
dari keluarga besar, daan anggota suatu klub, termasuk juga bagian dari apa
yang kita cari dalam sebuah karir.
D. Kebutuhan
Penghargaan / Harga diri (self Esteem)
Manakala
kebutuhan cinta telah relatif terpuaskan, kekuatan motivasi melemah, diganti oleh
motivasi harga diri. Kepuasan kebutuhan harga diri menimbulkan perasaan dan
sikap percaya diri, diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguna dan penting
didunia. Sebaliknya, ketika kebutuhan harga diri tidak terpenuhi, maka orang
akan relatif canggung, lemah, pasif, penakut, dan rendah dalam bergaul. Menurut
maslow, penghargaan diri hendaknya diperoleh berdasarkan penghargaan diri
kepada diri sendiri.
E. Kebutuhan
ktualisasi diri
Akhirnya,
sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuahan aktualisasi diri,
kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu tidak mampu mewujudkannya/ memakainya
secara maksimal. Aktualisasai diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan
dengan dirinya sendiri, untuk menyadari semua potensinya, untuk menjadi apa saja
yang ia inginkan. Manusia yang dapat mencapai tingkat ini adalah manusia yang
utuh. Mereka mengekspresikan kebutuahn dasar mereka secara alami, dan tidak mau
ditekan oleh budaya. Seseorang yang telah sampai pada tingkat aktua;isasi diri,
menunjukan bahwa ia ingin berkembang, ingin berubah, dan ingin mengalamo
transformasi menjadi lebih bermakna.
Menurut maslow, tidak ada kebutuahn yang terpenuhi 100%, rata-rata kebutuhan
fisiologi terpenuhi 85%, kebutuhan keamanan 80%, kebutuhan cinta 50%, kebutuhan
penghargaan 40%, dan kebutuahn aktulisasi diri terpuaskan sekitar 10%. Maslow
mengatakan bahwa kebutuhan bergerak lurus dari tingkat rendah, yaitu kebutuhan
fisiologi sampai tingkat paling tinggi, yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri.
Jika seseorang belum memenuhi kebutuhan akan keamanannya, maka dia tidak akan
memenuhi kebutuhan akan kasih sayang.
Meskipun maslow dan rogers tumbuh dengan teorinya masing-masing, tapi pada
dasarnya teori yang mereka gunakan memiliki kesamaan. Keduanya percaya bahwa
dalam setiap diri manusia memiliki potensi untuk berkembang.
Analisis kasus
Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori
kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan
kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, dan
sebagainya. Kebutuhan ini dapat kita amati pada seorang anak. Biasanya seorang
anak membutuhkan suatu dunia atau lingkungan yang dapat diramalkan. Seorang
anak menyukai konsistensi dan kerutinan sampai batas-batas tertentu. Jika
hal-hal itu tidak ditemukan maka ia akan menjadi cemas dan merasa tidak aman.
Orang yang merasa tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas
serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan tidak diharapkan.
Referensi
Rakhmat, Jalaluddin. 2011.
Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Alwisol. 2012. Psikologi
Kepribadian. Malang. UMM press
0 komentar:
Posting Komentar